Ideologi Jerman (Karl Marx dan Friedrich Engels)
Judul Buku: Ideologi Jerman
Penulis: Karl Marx dan Friedrich Engels
Penerbit: Pustaka Nusantara
Teks Bahasa: Indonesia
Kondisi: Segel
Bahasa: Indonesia
Harga: Rp 60.000
Penulis: Karl Marx dan Friedrich Engels
Penerbit: Pustaka Nusantara
Teks Bahasa: Indonesia
Kondisi: Segel
Bahasa: Indonesia
Harga: Rp 60.000
Buku ini berisikan kritik terhadap tradisi Hegelian yang dianut oleh filsuf idealis Jerman pada abad ke-19. Para filsuf Hegelian, menurut buku ini, berfokus pada kesadaran dan ide-ide abstrak, yang dianggap bisa membentuk realitas sosial .
Di sini sang penulis, Karl Marx, menawarkan sebuah analisis yang berlawanan, yaitu sebuah pendekatan materialis. Materialisme berpandangan bahwa ide-ide dan persepsi-persepsi merupakan hasil dari kondisi sosial, ekonomi dan sejarah yang material. Dengan kata lain, bagi Marx, realitaslah yang menciptakan pikiran, dan bukan sebaliknya. Jadi, berbagai posisi dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat—baik itu agama, moral dan sebagainya—diciptakan dan dikondisikan oleh kondisi material mereka.
Argumentasi filosofis yang mengatakan bahwa “kesadaran secara sosial dikonstruksikan” sudah ada sebelum Marx, tetapi Marx, dalam Ideologi Jerman, menjadikannya landasan bagi filsafat sosialnya. Marx sangat tertarik (sekaligus mengkritik) pada karya Feuerbach yang mengklaim bahwa iman relijius diakarkan pada kondisi aktual dan material manusia; dalam persepsi manusia tentang dirinya; dan tuhan hanyalah suatu proyeksi tentang “Sang Pencipta” dunianya—manusia. (Durkheim juga berpendapat serupa, dalam gagasan mengenai "prinsip totemik"). Namun, ini tidak cukup material bagi Marx, dan ia menganggap bahwa Feuerbach telah gagal, karena tidak mampu membawanya ke dalam situasi sosial, ekonomi dan sejarah yang spesifik—sebagai pembentuk iman relijius.
Marx merasa tidak cukup hanya dengan mengklaim bahwa manusia menciptakan ideologinya sendiri, gambarnya sendiri dan sebagainya, seperti yang dianjurkan oleh Feuerbach. Menurut Marx, ide-ide masyarakat dikondisikan oleh formasi historis dari kekuatan-kekuatan produksi dan relasi-relasi di dalam produksi. Inilah gagasan Marx mengenai "struktur dasar" (base structure; economical base [yang meliputi kekuatan-kekuatan produksi, relasi di dalam produksi, dan pembagian kerja]) dan "supra-struktur" (super-structure) yang meliputi persoalan budaya, ideologi, agama, dll. Bagi Marx, superstruktur ditentukan oleh basis material, dan bukan seperti yang dipikirkan oleh para filsuf idealis.
Dapatkan segera buku ini di TB. Buruh Membaca, dan stoknya masih banyak. (JSA)
Komentar
Posting Komentar